Monday, March 10, 2014

MEMBELI BURUNG KENARI

PERTAMA MEMBELI KENARI

1. Pilih Usia Kenari Muda.

Ekonomis & Efektif Untuk Eksperimen Perilaku & Treatment.

Banyak di antara pemelihara burung kenari (dengan tujuan penangkaran) rata-rata lebih menghendaki untuk membeli kenari yang sudah matang kelamin atau cukup dewasa untuk segera ditangkarkan. Tentu, boleh saja karena memang dapat memperpendek waktu untuk segera "menghasilkan". Tidak demikian halnya bagi saya. Sebab sebelum memutuskan untuk memelihara, saya sempat banyak mencari tahu dan bertukar-pikiran dengan beberapa kawan seputar persoalan kenari. Hasilnya, saya berkesimpulan bahwa titik tersulit dari pemeliharaan kenari ialah bergantung pada treatment (perlakuan/perawatan harian) sesuai dengan kebutuhan dan perilaku masing-masing kenari. Menurut saya, hal inilah dasar penting yang harus diketahui dan dikuasai seorang pemula yang ingin menjadi breeder.

Treatment yang baik adalah yang tepat sesuai dengan yang dibutuhkan oleh kenari yang kita miliki. Bagaimana kita bisa tahu apakah treatment yang diberikan sudah tepat atau pun tidak, kesemuanya bergantung dari hasil ketelitian pengamatan kita terhadap perilaku kenari. Faktanya, setiap tahap usia kenari menunjukkan ciri-perilaku yang berbeda dan tentu saja membutuhkan treatment yang berbeda pula. Berbekal asumsi tersebut, saya memutuskan untuk mulai memelihara kenari dengan memilih kategori usia muda. Yakni, usia 25 s\d 40 hari saat anak kenari sudah bisa makan secara mandiri dan siap di pisahkan dari induknya. Harapannya, agar saya dapat mengamati, memahami dan hapal terhadap perilaku kenari sejak usia yang terdini. Waktu itu, dalam kurun sebulan saya membeli 4 betina dan 1 jantan muda.

Selain alasan bahwa saya ingin bereksperimen mengamati perilaku dan untuk menemukan treatment yang tepat, memulai dengan kenari yang masih muda ternyata cukup murah (-/+ 150 ribu rupiah untuk 1 ekor kenari lokal). Sementara, harga kenari siap tangkar (usia 4 - 7 bln) berkisar antara 300 s/d 500 ribu. Selisih harga inilah yang membuat kita tidak perlu terlalu dalam merogoh isi kantong jika membeli kenari muda.

2. Jangan di Pasar!

Bukannya anti pasar burung. Tidak samasekali. Tidak membeli kenari di pasar, sesuai yang saya alami sendiri, adalah menurut saran dari teman. Selain karena alasan kesehatan kenari yang kurang terjamin, pemula seperti saya tentu mudah sekali disesatkan dengan persoalan kelamin, kesehatan, umur atau grade kenari. Tudak hanya itu, harga beli di pasar nyatanya memang relatif lebih mahal.

Namun bukan berarti juga bahwa kenari yang dijual di pasar selalu tidak bagus kualitasnya. Sesungguhnya apabila telah cukup pengalaman, dengan sendirinya kita akan lebih teliti dan jeli memilih. Apalagi jika ditambah dengan jago urusan tawar-menawar. Tentu "barang bagus" pun bisa di dapat dari pasar. Meskipun beberapa kali pernah membeli juga dari pasar, namun jujur saja saya merasa lebih aman dan nyaman manakala membeli dari breeder.

3. Membeli Sesuai Rasio Jumlah.

Jangan hanya membeli sepasang saja. Belilah sesuai dengan rasio jumlah yang memungkinkan untuk potensi kawin kenari. Menurut keterangan beberapa kawan yang sudah berhasil menangkarkan, model kawin kenari adalah poligami. Artinya, setiap seekor pejantan dapat dikawinkan dengan lebih dari 1 betina (informasi yang saya dapat, rata-rata berkisar antara 1 pejantan banding 2 hingga 12 ekor betina). Maka, untuk tahap pertama saya memutuskan membeli dengan rasio jumlah 1 jantan banding 4 betina seperti yang sudah saya tulis di atas.

Keuntungan lain dari memperhitungkan rasio jumlah dalam memelihara kenari muda adalah, peluang untuk memetik pelajaran atau mendapatkan pemahaman dari pengamatan perilaku kenari, hasilnya lebih banyak dan beragam. Artinya, jumlah kenari yang lebih dari sepasang lebih memungkinkan kita dalam memperbandingkan amatan perilaku. Beberapa contoh dari hasil amatan perilaku kenari yang saya temukan, antaralain :
  1. Terdapat perbedaan pola makan. Tahap perkembangan usia kenari, terhitung sejak ia mulai belajar makan mandiri hingga dewasa, ternyata menentukan kebiasaan waktu/saat jam makan dan perbedaan kegemaran terhadap jenis makanan tertentu.
  2. Beberapa kenari menunjukkan efek fisik yang terjadi akibat mengkonsumsi jenis makanan tertentu (misalnya bulu rontok dan agresifitas).
  3. Kecenderungan perilaku sosial yang tinggi (egaliter) atau sebaliknya (soliter) dalam masa-masa tertentu.
  4. Perilaku birahi dengan gejala atau ciri yang berbeda antara satu kenari dengan yang lainnya.
Empat contoh hasil amatan terhadap perilaku kenari di atas hanyalah sebagian dari sekian banyak hasil lain yang sempat saya catat selama 6 bulan bereksperimen kecil-kecilan. Hal tersebut tentu dan sekali lagi, hanya dimungkinkan tercapai dengan jumlah kenari yang cukup untuk menemukan perbandingan perilaku.

Demikian, pengalaman pertamakali membeli kenari, mohon kritik/saran & semoga berkenan. Terimakasih.

No comments:

Post a Comment