Wednesday, March 26, 2014

Beberapa Catatan Tentang Masa Pengeraman Telur, Penetasan, Hingga Pembesaran Anak Kenari.

  A. Masa Pengeraman Telur :
Sepasang kenari dalam sangkar tangkar.
  1. Jaga kebersihan tubuh kenari dengan memandikan secara teratur, bersihkan kandang tangkar, bersihkan kaki kenari dengan cairan alkohol kadar 70-90% sekali per minggu. Jangan lupa juga untuk.berikan perawatan anti kutu kepada sepasang kenari (jantan & betina) sebelum dikawinkan dan menghasilkan telur. Sebab pada beberapa kasus, keberadaan kutu atau hewan parasit dapat mengganggu kestabilan kondisi induk saat mengeram. Selain itu, tak jarang juga kutu dapat menyerang dan mengakibatkan kematian anak-anak kenari.
  2. Siapkan sangkar tangkar (40 X 50 cm) lengkap dengan perlengkapan sarang. Bahan sarang (jerami, serat nanas dll) sebaiknya dicuci bersih menggunakan air kaporit yang diendapkan, bilas menggunakan air bersih (kalau bisa bersuhu cukup hangat) lalu dijemur di bawah sinar matahari langsung sampai kering sebelum dipergunakan. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan kuman dan bakteri yang dapat memicu tumbuhnya jamur dan hewan parasit pada bahan sarang.
    sangkar tangkar 40 X 50 cm
  3. Tempatkan sangkar khusus untuk bertelur di lokasi yang cukup teduh dan memiliki sirkulasi udara yang baik (tidak lembab dan pengap).
  4. Jangan menggantung sangkar terlalu dekat dengan atap (plafon atau genting). Selain untuk menghindari suhu panas yang berlebihan, hal ini juga untuk menghindari ancaman predator atau hewan pengganggu seperti cicak, tokek dan tikus.
  5. Jangan menggunakan wadah makan yang berukuran besar. Beberapa betina muda yang belum berpengalaman seringkali akan menggunakan wadah tersebut untuk bertelur.
  6. Jangan sampai sarang pengeraman & kandang terkena sinar matahari langsung. Terpaan sinar matahari langsung menyebabkan suhu panas telur menjadi tinggi & berlebihan. Ini akan menyebabkan embrio melemah kemudian mati mengering di dalam cangkang telur.
    Foto embrio kenari yang mati di dalam cangkang telur.
  7. Jaga agar kondisi sarang dalam keadaan yang benar-benar kering. Apabila basah atau terkena air, dapat menyebabkan ketidak-stabilan suhu telur, sehingga embrio tidak dapat berkembang dengan baik dan akhirnya mati di dalam telur.
  8. Sekat sangkar untuk membatasi jarak pandang agar tidak merasa terganggu oleh kehadiran kenari lain pada saat mengeram. Apabila kenari merasa terganggu atau terancam, ia seringkali dapat merusak sarang, mematuk atau membuang telurnya sendiri.
Sekat kardus di sisi belakang sangkar.


B. Masa Menetas/Pembesaran Anak Kenari :
  1. Biasanya, setelah telur menetas untuk pertamakalinya, induk tidak akan langsung meloloh anaknya. Ia baru akan meloloh kurang-lebih sekitar 12 - 24 jam setelah anak menetas. Makanan terbaik yang harus disiapkan pada saat seperti ini adalah telur puyuh. Selain mengandung protein yang sangat tinggi, serat kuning telur puyuh sangatlah lembut sehingga medah dicerna oleh anak kenari yang baru menetas. Apabila dalam situasi mendesak/darurat, belum menyiapkan telur puyuh atau kesulitan untuk membelinya, untuk sementara dapat anda gantikan dengan telur ayam yang direbus sampai matang. Dinginkan telur matang rebus tersebut sebelum diberikan pada kenari yang meloloh.
  2. Selama usia anak kenari masih kurang dari 5 hari, sebaiknya telur puyuh terus diberikan. Anda belum perlu memberikan pakan sayur, buah maupun biji-bijian, sebab organ pencernaan anak kenari belum siap menerima jenis makanan yang keras. Selain telur puyuh, dapat diberikan juga pakan tambahan seperti eggfood atau cd kenari.
  3. Pakan sayur & buah baru bisa diberikan saat anak kenari berumur 5 hari ke atas. Itu pun, harus dibatasi dulu jangan sampai terlalu banyak. Berikan secara bertahap, mulai dari jumlah yang kecil dan lambat-laun menuju sesuai porsi kenari dewasa.
    Anakan 22 hari & induknya.
  4. Harap diwaspadai bahwa pemberian pakan sayur & buah yang berlebihan dapat menyebabkan anak kenari mengalami mencret. Kotoran anakan akan banyak mengandung air, sehingga sarang menjadi basah. Kondisi sarang yang basah membuat suhu sarang menjadi dingin dan lembab. Apabila keadaan ini tetap dibiarkan, gejala awalnya kaki anak akan kaku dan mengalami kelumpuhan akibat dari kedinginan. Kematian pun akan menyusul setelahnya. Untuk anakan yang berumur kurang dari 10 hari, keadaan matinya akan terlihat “penyet” dan lengket, seolah seperti tergencet atau terinjak oleh induk yang mengeraminya.
  5. Sekat sangkar untuk membatasi jarak pandang agar tidak merasa terganggu oleh kehadiran kenari lain pada saat meloloh anakan. Apabila kenari merasa terganggu atau terancam, ia seringkali dapat merusak sarang dan menyerang anaknya sendiri. Tak jarang, anakan akan mati tak sengaja terinjak induknya yang galak dan bertengkar dengan kenari lain yang terlihat berada di dekat sangkarnya.
  6. Jauhkan kenari yang meloloh anakan dari pejantan. Jangan biarkan ada pejantan yang dapat langsung terlihat, berkicau sangat keras dan dekat dengan sangkar betina yang meloloh sebelum anakan berumur 21 hari. Hal demikian dapat memicu siklus produksi/masa birahi kenari betina menjadi lebih cepat. Sebab pada beberapa kasus, ada kenari betina yang berhenti meloloh bahkan menyerang anaknya sendiri sampai mati karena mengalami birahi tinggi.
  7. Setelah anakan mencapai umur lebih dari 21 hari, sangkar dibiasakan untuk diangin-anginkan di luar namun jangan sampai terkena sinar matahari langsung.
    Anakan umur di bawah 4 bulan dijemur dalam polier.
  8. Penjemuran sinar matahari langsung.
  9. Masa penjemuran di bawah sinar matahari langsung sebaiknya dilakukan secara bertahap. Berdasarkan yang saya alami, penjemuran dapat dilakukan dengan menyesuaikan antara umur anakan dengan lama waktu penjemuran. Seperti tertera pada tabel di bawah ini:






Tahap
Umur Anakan
Durasi Penjemuran
1
21-24 hari
Anginkan (sinar matahari tidak langsung).
2
24-28 hari
5 menit, sinar matahari langsung (antara pukul 07.00 – 09.00).
3
28-32 hari
10-15 menit, sinar matahari langsung (antara pukul 07.00 – 09.00).
4
32-36 hari
15-30 menit, sinar matahari langsung (antara pukul 07.00 – 09.00).
5
36-40 hari
30-60 menit, sinar matahari langsung (antara pukul 07.00 – 09.00).
6
40-60 hari
Konstan/stabil di 60 menit, sinar matahari langsung (antara pukul 07.00 – 09.00).
7
Di atas 60 hari
Sesuaikan dengan jenis kelamin, gejala masa birahi dan siklus produksi tiap kenari.

Apabila banyak kurang, mohon ditambahkan informasinya. Mari bernagi - Semoga bermanfaat.

Monday, March 10, 2014

MEMBELI BURUNG KENARI

PERTAMA MEMBELI KENARI

1. Pilih Usia Kenari Muda.

Ekonomis & Efektif Untuk Eksperimen Perilaku & Treatment.

Banyak di antara pemelihara burung kenari (dengan tujuan penangkaran) rata-rata lebih menghendaki untuk membeli kenari yang sudah matang kelamin atau cukup dewasa untuk segera ditangkarkan. Tentu, boleh saja karena memang dapat memperpendek waktu untuk segera "menghasilkan". Tidak demikian halnya bagi saya. Sebab sebelum memutuskan untuk memelihara, saya sempat banyak mencari tahu dan bertukar-pikiran dengan beberapa kawan seputar persoalan kenari. Hasilnya, saya berkesimpulan bahwa titik tersulit dari pemeliharaan kenari ialah bergantung pada treatment (perlakuan/perawatan harian) sesuai dengan kebutuhan dan perilaku masing-masing kenari. Menurut saya, hal inilah dasar penting yang harus diketahui dan dikuasai seorang pemula yang ingin menjadi breeder.

Treatment yang baik adalah yang tepat sesuai dengan yang dibutuhkan oleh kenari yang kita miliki. Bagaimana kita bisa tahu apakah treatment yang diberikan sudah tepat atau pun tidak, kesemuanya bergantung dari hasil ketelitian pengamatan kita terhadap perilaku kenari. Faktanya, setiap tahap usia kenari menunjukkan ciri-perilaku yang berbeda dan tentu saja membutuhkan treatment yang berbeda pula. Berbekal asumsi tersebut, saya memutuskan untuk mulai memelihara kenari dengan memilih kategori usia muda. Yakni, usia 25 s\d 40 hari saat anak kenari sudah bisa makan secara mandiri dan siap di pisahkan dari induknya. Harapannya, agar saya dapat mengamati, memahami dan hapal terhadap perilaku kenari sejak usia yang terdini. Waktu itu, dalam kurun sebulan saya membeli 4 betina dan 1 jantan muda.

Selain alasan bahwa saya ingin bereksperimen mengamati perilaku dan untuk menemukan treatment yang tepat, memulai dengan kenari yang masih muda ternyata cukup murah (-/+ 150 ribu rupiah untuk 1 ekor kenari lokal). Sementara, harga kenari siap tangkar (usia 4 - 7 bln) berkisar antara 300 s/d 500 ribu. Selisih harga inilah yang membuat kita tidak perlu terlalu dalam merogoh isi kantong jika membeli kenari muda.

2. Jangan di Pasar!

Bukannya anti pasar burung. Tidak samasekali. Tidak membeli kenari di pasar, sesuai yang saya alami sendiri, adalah menurut saran dari teman. Selain karena alasan kesehatan kenari yang kurang terjamin, pemula seperti saya tentu mudah sekali disesatkan dengan persoalan kelamin, kesehatan, umur atau grade kenari. Tudak hanya itu, harga beli di pasar nyatanya memang relatif lebih mahal.

Namun bukan berarti juga bahwa kenari yang dijual di pasar selalu tidak bagus kualitasnya. Sesungguhnya apabila telah cukup pengalaman, dengan sendirinya kita akan lebih teliti dan jeli memilih. Apalagi jika ditambah dengan jago urusan tawar-menawar. Tentu "barang bagus" pun bisa di dapat dari pasar. Meskipun beberapa kali pernah membeli juga dari pasar, namun jujur saja saya merasa lebih aman dan nyaman manakala membeli dari breeder.

3. Membeli Sesuai Rasio Jumlah.

Jangan hanya membeli sepasang saja. Belilah sesuai dengan rasio jumlah yang memungkinkan untuk potensi kawin kenari. Menurut keterangan beberapa kawan yang sudah berhasil menangkarkan, model kawin kenari adalah poligami. Artinya, setiap seekor pejantan dapat dikawinkan dengan lebih dari 1 betina (informasi yang saya dapat, rata-rata berkisar antara 1 pejantan banding 2 hingga 12 ekor betina). Maka, untuk tahap pertama saya memutuskan membeli dengan rasio jumlah 1 jantan banding 4 betina seperti yang sudah saya tulis di atas.

Keuntungan lain dari memperhitungkan rasio jumlah dalam memelihara kenari muda adalah, peluang untuk memetik pelajaran atau mendapatkan pemahaman dari pengamatan perilaku kenari, hasilnya lebih banyak dan beragam. Artinya, jumlah kenari yang lebih dari sepasang lebih memungkinkan kita dalam memperbandingkan amatan perilaku. Beberapa contoh dari hasil amatan perilaku kenari yang saya temukan, antaralain :
  1. Terdapat perbedaan pola makan. Tahap perkembangan usia kenari, terhitung sejak ia mulai belajar makan mandiri hingga dewasa, ternyata menentukan kebiasaan waktu/saat jam makan dan perbedaan kegemaran terhadap jenis makanan tertentu.
  2. Beberapa kenari menunjukkan efek fisik yang terjadi akibat mengkonsumsi jenis makanan tertentu (misalnya bulu rontok dan agresifitas).
  3. Kecenderungan perilaku sosial yang tinggi (egaliter) atau sebaliknya (soliter) dalam masa-masa tertentu.
  4. Perilaku birahi dengan gejala atau ciri yang berbeda antara satu kenari dengan yang lainnya.
Empat contoh hasil amatan terhadap perilaku kenari di atas hanyalah sebagian dari sekian banyak hasil lain yang sempat saya catat selama 6 bulan bereksperimen kecil-kecilan. Hal tersebut tentu dan sekali lagi, hanya dimungkinkan tercapai dengan jumlah kenari yang cukup untuk menemukan perbandingan perilaku.

Demikian, pengalaman pertamakali membeli kenari, mohon kritik/saran & semoga berkenan. Terimakasih.

Friday, March 7, 2014

4 TIPS MEMELIHARA KENARI

Tips 1#
Tips pertama, sangat berkaitan dengan anda sebagai pemelihara kenari. Tidak lain adalah kesabaran atau ketekunan dalam merawat kenari. Sebab, bahkan mereka yang sudah kawakan sekalipun dalam hal memelihara kenari, pasti masih sering menemui atau mengalami banyak kesulitan dan kesalahan yang tak jarang juga pada akhirnya berujung pada berbagai kegagalan. Oleh karena itulah, dalam hal ini ketelatenan sangat diperlukan sebagai modal awal yang penting. Dengan modal itulah, kita akan menjadi tidak gampang putus asa apabila nantinya dalam merawat burung kenari mengalami permasalahan, kesalahan dan kegagalan.

Tips 2#
Totalitas. Apabila ingin memelihara atau menangkarkan kenari, entah untuk tujuan eksprerimen, studi, bisnis (orientasi pada pertambahan ekonomi) maupun sekedar gemar saja, sebainya hal itu dilakukan dengan kesepenuhan hati alias dengan total. Totalitas yang saya maksudkan di sini berkaitan dengan keterlibatan personal (pemelihara/pemilik), sekaligus total dalam hal ketersediaan dana maupun prasarana. Mengapa harus total? Alasannya, dan sekaligus hal paling umum yang banyak terjadi pada para pemilik kenari yang tidak total adalah sebagai berikut :
  1. Personal yang minatnya pada burung kenari hanyalah sekedar gemar saja. Biasanya, relatif mampu membeli kenari namun tidak mampu merawatnya. Dalam hal ini, anda hanya akan melakukan penyiksaan seumur hidup terhadap kenari yang anda punyai.
  1. Personal yang memiliki atau memelihara kenari, namun sengaja tidak di tangkarkan atau tidak mampu menangkarkannya. Hal demikian ini sesungguhnya sebuah perampasan atau pemenggalan naluri alami burung kenari untuk berkembang-biak sebagai makhluk hidup.
  1. Personal yang memiliki dan mampu menangkarkan kenari, namun prasarana/fasilitas serta dana yang dimilikinya terbatas atau kurang mendukung. Untuk kasus seperti ini, gejala yang paling umum dijumpai adalah pertumbuhan atau perkembangan dari penangkaran kenari biasanya merambat sangat lambat. Artinya, jumlah burung yang sedikit juga mengisyaratkan keuntungan ekonomi yang sedikit saja. Selain itu, keterbatasan pemilikan prasarana, misalnya lokasi, kandang, ketersediaan pakan dan obat-obatan tidak dapat dipenuhi secara baik. Hal ini akan mengakibatkan munculnya banyak kendala dalam pemeliharaan yang seringkali juga mengakibatkan si pemeluhara harus menanggung banyak kerugian (misal potensi penyakit, kegagalan produksi, dll)
  1. Personal yang minatnya instan terhadap penangkaran kenari. Biasanya, para pemula sangat berambisi agar kenarinya segera "menghasilkan". Namun, seringkali si pemilik belum memiliki pengetahuan serta ketrampilan yang memadai dalam hal memelihara kenari. Akibatnya, dapat dipastikan ia akan mengalami banya kesalahan dan kegagalan.

Tips 3#
Tips ke tiga ini bagi saya adalah yang terpenting. Tips ini berkaitan adalah pentingnya melakukan pengamatan untuk memahami perilaku kenari. Pemahaman perilaku ini sangatlah penting untuk pemilik dalam melakukan treatment atau perlakuan-perlakuan khusus dalam keseharian merawat kenari. Mulai dari ciri umum pertumbuhan fisik, perilaku makan, birahi, berjodoh, kawin, mengeram, meloloh/menyuapi anakan, gejala sakit, dan berbagai perilaku lainnya. Pada dasarnya perilaku kenari memang memiliki ciri umum..Namun, jika kita amati lebih mendalam di lapangan, sesungguhnya setiap kenari ternyata memiliki perbedaan perilaku. Misal, coba kita amati perilaku makannya saja. Dengan porsi dan komposisi pakan yang sama, bandingkan satu kenari dengan yang lainnya. Hasilnya, saya jamin pasti akan berbeda. Setiap kenari pasti memiliki kegemaran terhadap jenis pakan tertentu. Contoh pemahaman terhadap perbedaan perilaku makan kenari seperti ini kemudian menjadi sangat penting bagi pemilik untuk menentukan treatment yang tepat bagi setiap kenari yang dipeliharanya.

Tips 4#
UPtoDATE. Mau terus belajar dengan membuka diri terhadap segala informasi positif (dari sumber manapun dan siapapun) berkaitan dengan pemeliharaan kenari. Kita juga harus banyak bergaul menambah teman baru (sesama penggemar kenari) sebagai perluasan jaringan. Tidak kalah pentingnya, usahakan untuk terus memantau atau mengikuti situasi harga pasar kenari agar tidak salah dalam kepentingan jual-beli.

Demikian 4 tips yang bisa saya utarakan. Apabila ada salah atau kurang berkenan, mungkin karena kekurang-pahaman atau keterbatasan yang saya miliki, mohon di beri masukan agar ke depan dapat menjadi lebih baik. terimakasih.